3. AZIMUTH


GSL adalah team yang terdiri dari para Surveyor, Drafman, dan Engeneering.
Kami mengajak rekan seprofesi untuk belajar bersama.
Khususnya bagi para pemula muda kami Memberi kesempatan belajar sambil bekerja.
Dapatkan PDF dan Program gratis 100% dari Master GSL.


SURVEYOR IS SURVIVOR

TOTAL STATION GPS GNSS


Blog belajar Indonesia Damai.
"Tulisan ini ditujukan untuk para pemula yang akan terjun ke dunia GEOSURVEY, tetapi tidak menutup kemungkinan bagi siapapun yang ingin menambah beban dikepala %x$#&??.. Atau apabila anda ingin menambahkan sesuatu untuk menyempurnakan Tulisan ini, maka dengan senang hati kami tunggu demi tercapainya tujuan blog belajar Indonesia Damai"







10. Azimuth Vs Sudut



Sudah dijelaskan terdahulu ketika si Kesper membidik back sight dengan alat yang tidak disetting = 00º00'00 maka sudut Horizonal harus dihitung/dirubah terlebih dahulu untuk dijadikan sudut horizontal yang sebenarnya...lieur (baca disini).

Dan Sudah dijelaskan pula ketika si Kesper membidikan alat ke back sight selalu ia melakukan setting sudut Horizontal = 00º00'00" sehingga hasilnya ketika membidik fore sight adalah merupakan  besaran  sudut = Horizontal.
Dan tentunya anda masih ingat tentang data siKesper yang dibawah ini:



Intinya sudut horizontal adalah bacaan buka sudut dari back sight ke fore sight atau lihat gambar diatas buka sudut warna hijau.

Sekarang kita coba memahami tentang sudut Azimuth ,
Azimuth yaitu sudut yang dimulai dari arah utara  = 00º00'00 , dan besaran sudut ini akan semakin membesar kearah kanan searah jarum jam Gadang.

Berbeda dengan apa yang dilakukan si Kesper terdahulu.  Si Kesper selalu membidik Back Sight dengan menyeting sudut Horizontal = nol derajat ,  walaupun arah Back sight  ke mana saja tidak diketahui pasti. (pokoknya setiap bidik back sight pasti sudut horizontalnya di setting = 00º00'00).

Perlakuan si Kesper Ini adalah benar, dan sudut yang terbentuk adalah sudut Horizontal yang benar pula.

Tetapi lebih baik lagi apabila di awal pengukuran > bacaan sudut Horizontal = Sudut Azimuth..

Perhatikan gambar dibawah menunjukan perbedaan antara sudut Horizontal dan sudut Azimuth.



Jadi menurut anda warna pada gambar di atas ini adalah :
Warna hijau     =  sudut ............................
Warna kuning  =  sudut ............................

Ingat selalu; Sudut Azimuth nol derajatnya adalah ke Utara (Azimuth = 00º00'00 = Utara).

PERINGATAN KERAS . !

Pergerakan sudut Azimuth selalu dari utara kearah kanan./ searah jarum jam gadang.

NOL derajat sudut Azimuth adalah arah Utara.

Azimuth Pada kertas gambar selalu kearah atas (atau ditandai arah utara).

Perhatikan Gambar  pergerakan sudut dari U menuju A (merah), B (kuning), C (hijau), dan semua sudutnya dihitung dari U (utara).


Sehingga ke istimewaan dari Azimuth adalah :
Besaran sudut azimuth pasti menunjukan arah dilapangan, maupun pada gambar.

Azimuth = Besaran Arah / Vektor.
Pengertian dasar azimuth ini bisa di artikan sama dengan arah kompas sehingga
  • Nol derajat pada Kompas Equivalent dengan Nol derajat Azimuth.
  • Arah Kompas  Equivalent dengan Arah Azimuth..

Besaran Sudut Azimuth akan semakin membesar sesuai pergerakan searah jarum jam, dimulai dari 00º00'00" Uutara dan terus membesar yang akhirnya akan mencapai 360º00'00" atau satu putaran yaitu kembali lagi ke 00º00'00" Utara.

Jadi  00º00'00"  sama dengan  360º00'00".
Atau satu putaran =  360º00'00"  Dengan kata lain besar sudut tidak boleh lebih dari  360º00'00".

Kalau lebih dari 360º Coba Konversikan sudut berikut ini

362º00'00"   =  . . . º . . . ' . . . "

472º25'44"   =  . . . º . . . ' . . . " 

Hal seperti ini terkadang / bisa terjadi pada perhitungan.


Bilangn Azimuth pasti menujukan arah.
Contoh dibawah ini simulasi dari satu putaran sudut = 360º00'00 :
1/1 putaran Azimuth nol derajat , Pasti arah ke ..Utara...
1/4 Putaran Azimuth 90 derajat  , Pasti arah ke ..........
1/2 Putaran Azimuth 180 derajat , Pasti arah ke ..........
3/4 Putaran Azimuth 270 derajat , Pasti arah ke ..........
Azimuth 45 derajat , Pasti arah ke ..........

Mengutip kalimat diatas:

Tetapi lebih baik lagi apabila di awal pengukuran > bacaan sudut Horizontal = Sudut Azimuth..

Untuk menyamakan Sudut Horizontal dengan Azimuth, maka lakukan hal sebagai berikut.

  1. Berdirikan alat pada titik patok yang telah diketahui koordinatnya.
    Apabila titik alat tidak diketahui maka cari :
    • Dengan menggunakan GPS Geodetic.
    • Atau gunakan GPS biasa untuk pendekatan.
    • Kalau terpaksa maka gunakan koordinat lokal misalnya
      X=1000,Y=1000,Z=1000 (terserah anda).
  2. Setelah didapat titik koordinat tempat berdiri alat, maka kita harus mempunyai titik bidik ke 2 untuk Back sight.
    Apabila titik back sight tidak diketahui maka cari :
    • Dengan menggunakan GPS Geodetic.
    • Jangan gunakan GPS biasa untuk pendekatan.
    • Jangan gunakan koordinat lokal.
    • Gunakan Kompas seperti pada gambar disamping. (Baca disini)
  3. Setelah pasang titik back sight = nol derajat kompas.
    selanjutnya arahkan alat ke back sight dan setting horizontal alat = nol derajat pula.
    dengan demikian maka Sudut Horizontal = Sudut Azimuth.  Atau setidaknya mendekati. (tidak akan pas).
  4. Untuk akuratnya ikuti terus GSL.
    Pengukuran yang baik adalah menggunakan dua titik awal persyaratan pengukuran yaitu menggunakan BM dan CP yang koordinatnya menggunakan GPS geodetik atau pengamatan matahari.
Untuk pasang titik back sight tidak harus = nol derajat kompas , kita bisa menentukan arah sembarangan misalnya Back sight = 261 derajat kompas , maka nanti pada bidikan back sight alat pun sudut horizontal harus di setting = 261 derajat . yang penting maksudnya agar horizontal equivalen dengan Azimuth.

Kesimpulan :
  • Sudut Azimuth dilapangan bergerak dari Utara sedangkan pada gambar arah ke Atas atau ditandai utara.
  • Besaran sudut Azimuth dimulai dari Utara = 00º00'00" ,  kemudian bergerak membesar searah jarum jam hingga satu putaran = 360º00'00"= 00º00'00".
  • Sudut Azimuth adalah besaran arah = equivalent arah Kompas. 
  • Sudut Horizontal awal sebaiknya disamakan dengan Azimuth dan tidak harus nol derajat..




Untuk Perhitungan Azimuth kita wajib mengetahui posisi arah yang akan kita hitung.

Dimana Satu Putaran Sudut dibagi menjadi 4 Kwadrant (lihat gambar disamping ini).

Kwadrant = batasan pembagi area putaran arah sudut....yang dipengaruhi nilai x dan y.

Melihat gambar disamping anda seharusnya bisa memberikan batasan.


Kwadrant 1 batasan Azimuth   00º  s/d  .......º
Kwadrant 2 batasan Azimuth   ....º  s/d  .......º
Kwadrant 3 batasan Azimuth   ....º  s/d  .......º
Kwadrant 4 batasan Azimuth   ....º  s/d  .......º

Nilai  ∆x , ∆y  koordinat. 
∆ = dibaca delta = artinya selisih / perbedaan.
Dari nilai  ∆x , ∆y  koordinat dapat untuk menentukan letak kwadrant dan arah atau Azimuth.


Menentukan letak kwadrant dari  ∆x , ∆y dapat di lihat pada gambar disamping ini.

+∆x , +∆y  >> Kwadrant 1.

+∆x , -∆y  >> Kwadrant 2.

-∆x , -∆y  >> Kwadrant 3.

-∆x , +∆y  >> Kwadrant 4.


Sebagai latihan menentukan posisi arah Azimuth dari  ∆x , ∆y

Contoh:
B.(160 , 170)    Dibaca Koordinat titik B.  x = 160 , y =170
F.(20 , 40)  Dibaca Koordinat titik F.   x = 20 , y =40
Penulisan koordinat untuk indonesia adalah (x,y)

Maka Azimuth atau arah dari B ke F
∆x  =  20 - 160  = -140  Nilai  ∆x = -
∆y  =  40 - 170  = -130  Nilai  ∆y = -
Dari hitungan ini  ( ∆x = -  ,  ∆y = -)  kita dapat mengetahui letak kwadrant yaitu pastinya di kwadrant ..... (sudut azimuth antara 180º00'00" sampai 270º00'00").
Jarak BF = (Cari dengan Phytagoras). = 191.0497317454279
Azimuth = atan (-140/-130) = 47º07'16"
Karena nilai x = -  dan  Y = -  maka posisi berada di kwadrant 3 atau azimuth pasti antara 180º00'00" dan 270º00'00".
Maka Azimuth = 47º07'16" +  180º00'00" = 227º07'16"

Untuk Azimuth atau arah dari F ke B
∆x  =  160 - 20  = 140 Nilai  ∆x = +
∆y  =  170 - 40  = 130  Nilai ∆y = +
Silahkan Anda coba sendiri menentukan yang dibawah ini.
Dari hitungan kita dapat mengetahui letak kwadrant yaitu pastinya di kwadrant .....  (sudut azimuth antara .....º.....'....." sampai  .....º.....'....." ).
Jarak FB = (Cari dengan Phytagoras). = 191.0497317454279
Azimuth = atan (140/130) = 47º07'16"

Untuk menge check hasilnya mudah saja, karena ini merupakan arah azimuth B ke F dan arah kebalikannya F ke B (sudut biasa dan luar biasa). ........... lihat dibawah bab sudut luar biasa.
Pahami sampai disini dan jangan dilanjut apabila anda masih bingung. karena kita hampir sampai Zona merah si Kesper. ..... Atau pulanglah ke mami untuk minta reinkarnasi. (SURVEYOR IS SURVIVOR).

Jika anda benar menempatkan posisi azimuth di kwadrantnya  maka saya tidak ragu lagi tentang  IQ anda .

Yang ingin saya katakan bahwa dari contoh diatas untuk hitungan Azimut adalah tergantung kita menetapkan arahnya (bisa dari B ke F atau dari F ke B). Dan tentu saja dengan hasil yang berbeda arah (berlawanan).
Hitungan Azimuth hanya dapat di pahami kaerena tergantung dari arah letak kwadrant , dibagian ini sering kali surveyor terjebak..
Tidak lepas dari ini semua pelajari hubungan Azimuth dengan Sudut luar biasa  >  dibawah ini.


Sudut Luar bisa.
Saksikan gambar dibawah ini,  disini si Kesper membidik dari titik A ke arah B dengan Azimuth= 00º00'00"
kemudian si Kesper memindahkan Alat ke titik B dan membidik target titik A. ternyata Azimuth =  180º00'00"
Ini menunjukan ilustrasi arah bidik kebalikan dari Azimuth = 00º00'00" adalah  = 180º00'00". dan inilah yang disebut Sudut Luar Biasa.

Sudut Luar Biasa = Kebalikan Sudut Biasa.

Selanjutnya coba tentukan besar sudut luar bisa dari:
035º00'00"  =  .....º.....'....."
135º10'40"  =  .....º.....'....."
235º15'32"  =  .....º.....'....."
335º05'33"  =  .....º.....'....."

Jika anda mengerjakan dengan benar maka anda akan mengerti bahwa Sebenarnya kuncinya terletak pada angka 180º00'00".
Tetapi penggunaannya tergantung dimana posisi kwadrant yang akan di hitung.

Sampai disini harus dimengerti terlebih dahulu, karena ini hanya bagiaan kecil dari perubahan rumus akibat letak kwadrant.

Kesimpulannya untuk menghitung sudut luar biasa adalah:
  1. Rumus Sudut Luar Biasa 1 = ................................. silahkan buat sendiri.
  2. Rumus Sudut Luar Biasa 2 = ................................. silahkan buat sendiri.
  3. Atau lihat hitungan PROGKEN (Program Kendra).
Garis dibatasi dua titik di ujung2 nya (lihat bab. 1), Sedangkan Azimuth merupakan garis yang memiliki arah, sehingga pasti akan ada dua titik arah yang terletak di ujung garis tersebut.
Atau dengan kata lain ada dua buah koordinat , yaitu koordinat yang satu terletak diujung garis awal dan satu lagi di ujung lainnya.
Anggap saja ini merupakan garis AB (A disatu ujung dan B di ujung lainnya) maka yang namanya arah Azimuth bisa dari A ke B atau dari B ke A.
  • Jika kita hendak menghitung arah dari A ke B maka hitung selisih koordinat B - koordinat A.
  • Jika kita hendak menghitung arah dari B ke A maka hitung selisih koordinat A - koordinat B.
Biasakan menghitung selisih dengan   >  depan - belakang.
Ikuti terus GSL blog belajar indonesia damai.

Sekedar gambaran tentang Azimuth.


Pada bab sebelumnya Si Kesper melakukan pengukuran lihat bab 2 :
Si Kesper berdiri alat di titik PA membidik titik PB dengan setting sudut horizontal = nol derajat kemudian dia putar alat membidik ke P1 

Didapat Sudut PB-PA-P1 = 79º09'20"  
Jarak PA ke PB  = 37.348 m.

Demikian seterusnya sampai di titik P12. (Lihat Bab 2).

Disini yang didapat si Kesper adalah sudut Horizontal.
Ingat bukan sudut Azimuth (perhatikan potongan gambar disamping).

Untuk merubah semua sudut Horizontal data si Kesper menjadi arah atau Azimuth maka bidikan ke backsight (dalam hal ini = nol derajat) harus kita rubah menjadi Azimuth.

Baiklah sekarang kita bantu si Kesper untuk memperbaikinya. untuk itu ada beberapa cara yang dapat kita lakukan , tetapi pada dasarnya pertama kita harus mengetahui arah Azimuth backsight.
  1. Kita dapat menentukan koordinat station alat dan koordinat backsight dengan menggunakan GPS Geodetik.
    Maka dari hasil dua koordinat ini arah azimuth backsight dapat dihitung.
  2. Tentukan koordinat station alat dengan GPS handle / poket, kemudian bidik arah backsight dengan menggunakan kompas.
    Catatan:
    Menentukan backsight / bidikan ke belakang menggunakan kompas untuk menentukan Azimuth awal adalah langkah yang benar dan selalu dilakukan para senior. ..........good job Kesper.
    Tetapi jangan percaya dengan Kompas ataupun GPS handle / poket, ini hanya di gunakan untuk Pendekatan saja.

    Akhirnya dari kompas didapat Azimuth PA ke PB  =  63º25'00" ..............(kwadrant 1).

    Berarti arah bidikan dari PA ke P1 =  79º09'20" +  63º25'00" =  142º34'20" ....(kwadrant 2).

Maka Azimuth yang lainnya dapat dihitung .............
Sekarang mari kita bantu si Kesper menghitung Azimuth di setiap bidikan ke depan.
Hal yang perlu anda ketahui adalah
  • Untuk menghitung ARAH AZIMUTH perhatikan sudut arah biasa dan luar biasa.
    Misalnya arah dari PA ke P1 =  142º34'20"
    Kemudian alat di pindah ke P1 membidik PA.
    Berarti arahnya luar biasa dari   142º34'20" + 180º00'00"  = 322º34'20"

  • Dari data ukur buka sudut Horizontal P1 =.  241º32'23"

  • Maka sudut Azimuth dari P1 ke P2        322º34'20" + 241º32'23" = 564º06'43"

  • Tepatnya sudut Azimuth dari P1 ke P2  =   564º06'43" - 360º00'00" = 204º06'43"

  •  Selanjutnya .....................................kira2 menurut anda apa . ?
Memang betul saya mengajak anda belajar ke sistem pengukuran manual agar pemahaman anda tidak tanggung. jangan anggap remeh detail, karena pemahaman ini untuk imaginasi Surveyor atau jika tidak mungkin anda hanya Operator alat dan bukan surveyor (maaf anda afkiran GSL).
Jika anda mengatakan Lieur maka itu adalah wajar karena para pakar pun sering terjebak disini, tapi apakah usaha anda sudah sekelas pakar/senior. . ?
Jika anda mengerti hal ini maka untuk hitungan yang banyak bisa pakai PROGKEN
Kalau mental anda mental odorono sebaiknya jangan tiru orang GSL demi keamanan isi kepala anda.

Jika anda menguasai ini maka kenyataan di lapangan akan lebih sangat mudah , apalagi ditunjang peralatan yang serba canggih seperti ......... , .......... , ..........  serta peralatan lain nya yang kekinian.

SURVEYOR IS SURVIVOR





INDONESIA DAMAI
GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.

KLIK HOME







Tidak ada komentar:

Posting Komentar