1. ELEMEN PENGUKURAN.


GSL adalah team yang terdiri dari para Surveyor, Drafman, dan Engeneering.
Kami mengajak rekan seprofesi untuk belajar bersama.
Khususnya bagi para pemula muda kami Memberi kesempatan belajar sambil bekerja.
Dapatkan PDF dan Program gratis 100% dari Master GSL.


SURVEYOR IS SURVIVOR

TOTAL STATION GPS GNSS


Blog belajar Indonesia Damai.
"Tulisan ini ditujukan untuk para pemula yang akan terjun ke dunia GEOSURVEY, tetapi tidak menutup kemungkinan bagi siapapun yang ingin menambah beban dikepala %x$#&??.. Atau apabila anda ingin menambahkan sesuatu untuk menyempurnakan Tulisan ini, maka dengan senang hati kami tunggu demi tercapainya tujuan blog belajar Indonesia Damai"







1. Pemahaman Elemen Pengukuran



Untuk mempelajari ilmu pengukuran tanah kita harus memahami beberapa hal penting yang akan sangat berpengaruh dalam methoda pehitungan ataupun teknis pengukuran dilapangan.
Salah satu bagian yang harus dipelajari adalah tentang pemahaman SUDUT dan SEGI3 yang mendasar, yang pastinya akan sangat berguna dalam praktek pengukuran.

Tanpa dasar ini anda di ibaratkan berangkat tempur dengan persenjataan lengkap dan canggih tetapi tidak dapat menggunakannya ......... yach mending pulang jualan obat kuat $&%   .

Untuk itu , pertama kita akan melihat bentuk2 berikut ini :

Gambar disamping menceritakan titik A dan titik B dengan jarak yang membentuk garis AB

Jika Titik B terus bergerak pada jarak yang tetap maka akan terbentuk sebuah lingkaran (jari-jari r = jarak).
Tetapi apabila berhenti di titik C maka akan terbentuk garis baru yaitu garis AC.

(Masalahnya Arah gerak perputaran titik B bisa di asumsikan bergerak ke kiri ataupun ke kanan seperti dilukiskan gambar garis panah warna hijau.).
Gerak perputaran titik B baik ke kanan ataupun ke kiri jika berhenti di titik C hasilnya akan tetap sama yaitu garis AC.

Tetapi hasil dari perputaran dua garis warna hijau tersebut ... masing2 membentuk besaran yang berbeda.
Dan besaran inilah yang kita sebut  SUDUT. .(Besar Sudut = garis hijau).

Paham Pertama:
Sudut itu arah Berputar  >>  Besaran sudut adalah besaran perputaran (Berpusing "Malaya").

Diatas telah menceritakan dua besaran sudut yang berbeda pada gambar yang sama, dan ini dibenarkan tergantung dari sisi mana anda melihatnya dan mo pakai yang mana  yang anda yakini benar.

Yang jelas sudut selalu dibatasi dua garis yang berpotongan di satu titik, dan besar sudut tergantung dari mana anda melihatnya.

Apabila titik B bergerak / berputar dan tidak berhenti di titik C tetapi terus bergerak sampai kembali lagi ke titik B maka sudut yang dibentuk  =  satu putaran / satu lingkaran.

Besar sudut dalam satu kali putaran adalah  =  360 derajat atau dituliskan 360º00'00" (360º00'00"=00º00'00"). 

Sampai disini tentunya anda sudah dapat menghitung dan menggambar bentuk garis dibawah ini.
Sudut Seperempat lingkara    = . . . . . . . .
Sudut Setengah lingkaran      = . . . . . . . .
Sudut tiga perapat lingkaran  = . . . . . . . .

Pengertian sebuah sudut secara sederhana adalah bidang diantara pertemuan dua garis . . (kata GSL).

Berarti asal ada dua garis bertemu maka dapat dipastikan membentuk bidang sudut... wow keren.



Coba perhatikan sudut2 yang terbentuk dari pertemuan dua garis pada gambar diatas.
Pokoknya ada pertemuan atau perpotongan dua garis maka disitu pasti ada sudut.

Bahkan dua garis yang bertemu membentuk garis lurus pun (gambar tengah) pasti ada sudutnya.

Berapa  broo sudutnya  =  . . . . . . . .
Jawabnya: Jika melihat gambar.1 maka garis AB dan AC akan membentuk sudut 1/2 lingkaran = ....

Bagaimana menurut anda gambar garis untuk sudut  =  nol derajad. . . . ? . . .
Jawabnya: Jika melihat gambar.1 maka garis AB dan AC akan berimpit sehingga sudutnya  = .....

Mikiiiir jangan bengong.!
Kalo anda bingung sebaiknya akhiri sampai disini demi keselamatan otak anda. . . . Yachc Sudut memang kejam.


Intinya saya ingin mengatakan bahwa sudut selalu dibatasi dua garis yang berpotongan di satu titik. dan besarnya tergantung dari  sisi mana anda melihatnya (bebas).
Sudut bukan untuk diperdebatkan.
GSL selalu melihat sudut berputar searah jarum jam gadang / no recommended.





2. Sudut dan Segitiga



Pada segi tiga selalu ada :

  1. Tiga garis sisi . . . . . .(warna putih).
  2. Tiga sudut dalam . . . . . (warna hijau).
  3. Dan Tiga sudut luar . . . . (warna merah).

Perhatikan penerapan sudut pada segi3 (gambar disamping).

Diatas telah dijelaskan ada dua asumsi pandangan tentang besaran sudut.
sehingga penerapannya pada segi3 menjadi sudut dalam (hijau) dan sudut luar (merah).


Dimana gabungan sudut dalam dan sudut luar akan membentuk satu putaran lingkaran = 360º00'00"(lihat ket. diatas).

Sifat segi tiga yang pasti adalah:  
Jumlah sudut dalam segi3  =  180 derajat. (jumlah sudut warna hijau).



DUA NILAI BAKU SUDAH DITANGAN.

Besar sudut  satu kali putaran adalah  =  360 derajat = 360º00'00".   

Jumlah sudut dalam segi3  =  180 derajat = 180º00'00".





3. Bentuk Segitiga



Gambar dibawah ini menunjukan beberapa segi tiga yaitu segitiga sembarang , segi tiga sama sisi ,  segitiga sama kaki , dan ................. :

Sifat segitiga sama sisi adalah.. :
Ketiga garis sisinya sama panjang.
Dan masing2 sudut dalamnya sama besar yaitu 60 derajat.
Jumlah sudut dalam = 3 x 60°  = 180 derajat.

Sifat segitiga sama kaki yaitu.. :
Ada dua garis sisi yang sama panjang.
Dan dua buah sudut yang sama besarnya.
Sedangkan besaran sudut lainnya dapat dihitung (ingat jumlah sudut dalam segi tiga adalah = 180°).

Diantara bentuk segitiga ada segitiga yang dianggap sangat spesial untuk ilmu pengukuran yaitu segi 3 siku-siku atau segi 3 istimewa.
  • Dikatakan demikian karena salah satu sudutnya adalah siku-siku yaitu pasti  =  90 derajat.
    pada sudut sikunya biasanya diberi lambang seperti pada gambar . L /⌉ . .(warna hijau).
  • Dua sudut lainnya merupakan pembanding (Tidak perlu dibahas bisa pusing).

  • Segi3 siku ini sangat penting dan akan kita pelajari penggunaanya lebih lanjut . . . . .

Angka pada gambar menunjukan perbandingan panjang garis.(Arahkan mouse pada gambar untuk melihatnya).
Macam2 Segi tiga GSL

Ingat segi3 Siku atau Segi3 Istimewa akan sangat erat berhubungan dengan perhitungan maupun pelaksanaan dalam dunia GeoSurvey..... Nanti akan kita bahas.




4. Penamaan titik dan garis



Disini saya juga ingin memberitahukan sedikit tentang penamaan garis dan titik , karena walaupun tampaknya sederhana tetapi ini menyangkut pemahaman dasar dan kesepakatan internasional.


Perhatikan gambar disamping ini . .
Sesuai kesepakatan GSL tentang penamaan garis dan titik  . . :
  • Untuk titik diberi nama huruf besar. (misalnya titik A , titik M, titik P , dll , dsb).

  • Untuk garis harus diberi nama huruf kecil. Sehingga penamaan nya menjadi garis b, garis k , garis m , dll , dsb.

  • Bisa juga penamaan garis dengan anggapan garis tersebut dibatasi dua titik. sehingga menjadi garis AB , garis PQ , garis MN , dll , dsb.

  • Ujung dari garis ataupun pertemuan garis2 adalah Titik . . (harus menggunakan huruf besar / perhatikan gambar perpotongan garis AB dan MN adalah titik Q).

  • Untuk sudut bisa dilihat sebagai titik, misalnya ditulis sudut Q atau <Q.

  • Atau juga bisa dilihat dari pertemuan dua garis , sehingga penamaan nya menjadi sudut PQR atau <RQP  (Q ditengah) .






5. Penamaan garis pada segi tiga.



Sekarang kita fokuskan perhatian kita ke segitiga siku-siku . . :


Penjelasan disini tidak mengikat atau baku silahkan anda menentukan sendiri , tetapi saya hanya bermaksud agar nantinya dapat mempermudah diingat dan mempermudah perhitungan saja.
Kita ingat sifat segitiga siku2 yaitu salah satu sudutnya adalah 90° . .
Pertanyaannya bagaimana dengan besar dua sudut lainnya . . ? ? . . . Jawabnya ... menjadi tujuan kita nantinya.

Sementara kita disini akan mencoba mengupas dari dasar segitiga siku2
Yaitu dimulai dengan cara memberi nama garis. dengan bantuan satu sudut.

  • Pedoman dasar kita adalah pada setiap segitiga siku terdapat garis miring yaitu garis yang pastinya paling panjang jika dibandingkan dua garis lainnya, oleh karenanya kita beri nama sesuai statusnya garis panjang Garis p.

  • Selanjutnya misalnya salah satu sudut kita beri nama alpha (α), maka penamaan garis didepan nya kita sebut Garis s.  (lihat gambar diatas , garis s selalu didepan sudut).
    Penamaan disini nanti tergantung dari sudut alpha (α) yang ada dilapangan atau pada data

  • Dan garis lainnya kita sebut Garis c.  (lihat gambar diatas , garis c selalu mengapit sudut alpha (α)).

Sampai disini kita harus paham penamaan garis2 tersebut. (Gak penting).
Untuk Garis s dan c tergantung dari sudut yang ada / diketahui (disini sudut alpha (α).
(lihat gambar diatas , sudut alpha bisa diposisi mana saja tapi tidak disudut  90°).

Kita juga dapat memberi nama sudut tidak harus alpha (α) saja, tetapi boleh menggunakan nama2 lain seperti:
Beta (β) , Gamma (γ) , Delta (δ) , Theta (θ) , Lamda (λ) . . . . . dll. dsb. dst.




6. Segi tiga siku dan keistimewaannya



Sebagai latihan coba tentukan nama2 garis / sisi segitiga dibawah ini . . . .Jika anda kesulitan sampai disini sebaiknya pahami, ulangi, dan tanyakan. karena ini dasar dari perhitungan pengukuran.


Telah kita bahas mengenai sifat2 segitiga yaitu antara lain memiliki 3 buah garis dan 3buah sudut.

Istimewanya segi tiga siku2 adalah :
Jika ada dua hal saja yang diketahui maka semua sudut dan semua garisnya sudah PASTI dapat dihitung.

Dua hal tersebut bisa berupa apa saja.
   - Garis dan garis
   - Garis dan sudut
   - Sudut dan sudut


Tentu saja bukan sudut 90° karena yang ini sudah diketahui sebagai keistimewaan sifat  segi 3 siku.




6a. Formula Phytagoras.




Rumus atau formula Phytagoras adalah fungsi untuk menghitung dimensi panjang dari sisi2 segitiga siku.


Seperti kita ketahui pada segitiga terdapat tiga garis yang disebut sisi segitiga.

Rumus Phytagoras ditampilkan seperti pada gambar.

Untuk mudah mengingatnya maka artikan :


Garis Panjang p²   =  Pendek s²  +  pendek c²  . . . .
atau :
Garis Pendek²      =  Panjang²  -  pendek²  . . . . . . .

Untuk perhitung misalnya kita akan menghitung garis panjang p

Garis Panjang²   =  Pendek s²  +  pendek c²
---------------------------------------------------------------------------------------------------
          p²            =         s²        +        c² 
---------------------------------------------------------------------------------------------------

Untuk mempermudah maka bilangan kwadrat  (p²) dihilangkan dan menjadi p = Akar ( √ )

---------------------------------------------------------------------------------------------------
Garis Panjang    p  =  √ (c² + s²)
---------------------------------------------------------------------------------------------------

Demikian juga untuk menghitung garis pendek lainnya , tanda kwadrat harus dihilangkan.
---------------------------------------------------------------------------------------------------
          c²            =         p²        -        s²  ......................................    c  =  √ (p² - s²)
---------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------
          s²            =         p²        -        c²  ......................................    s  =  √ (p² - c²)
---------------------------------------------------------------------------------------------------



Latihan. 1
Pengenalan Segitiga Siku 1.

Untuk mengukur diagonal bidang segi4 yang ukurannya telah di tentukan yaitu 11.4 x 15.7 maka dapat dihitung dengan menggunakan rumus Phytagoras.


Diketahui :
Panjang semua sisi  =  11.4 m. X 15.7m.
Jawab :

Jarak Miring Diagonal  =  Ingat Formula PHYTAGORAS

Diagonal  =  √(11.4² + 15.7²)
Diagonal  =  √376.42
Diagonal  =  19.402 Meter




Latihan. 2
Pengenalan Segitiga Siku 2.

Disini si Kesper ingin membuat galian segi4 dengan ukuran 12.5x12.5 m.
Diapun berpikir bagai mana membuat segi4 supaya sudut2nya benar tegak lurus tidak pletot atau jajaran genjang.?



Diketahui :
Panjang semua sisi  =  12.5 m.
Jawab :

Kesper memang pinter dia pertama harus memasang dua patok diagonal agar segi4 yang dibuatnya benar2 tegak lurus.

Jarak Miring Diagonal  =  Ingat Formula PHYTAGORAS

Diagonal  =  √(12.5² + 12.5²)
Diagonal  =  √312.5
Diagonal  =  17.6776695297 Meter

Kemudian dia memanggil Kesper Biru untuk menolongnya  (lihat gambar).
Kesper Biru 1 memegang meteran di angka 0.0 m. 
Kesper Biru 2 memegang meteran di angka 12.5+12.5 = 25.0 m.
Dan dia sendiri menarik diangka 12.5 m sampai meteran tegang kedua sisi, baru dia pasang patok.
Demikian juga sisi lainnya dia lakukan hal yang sama.
Hasilnya adalah segi4 dengan panjang sisi 12.5 m. .......... Mantap Kesper.

Mudah2an anda menjadi Kesper beneran agar pinter.


Latihan. 3
Pengenalan Segitiga Siku 3.

Pada suatu hari si Bedul hendak menghitung dalam galian dari top besi stub dimana ia hendak menanam / memasang besi stub.
Panjang besi stub dari pabrik  AB  = 4.7 m.
Dilapangan besi stub harus dipasang miring, dengan design kemiringan 21.55 cm. untuk setiap 1 m.
Berapa jarak / kedalaman dari A ke C.

Diketahui :. . .
Panjang Stub = AB = 4.7 m.
Kemiringan Slope = 21.55 cm. per meter

Jawab:
(Lihat gambar kueciil). 
Berarti setiap panjang Vertikal 1 m.
Maka panjang Horizontal = 21.55 cm. = 0.2155 m.
Dan panjang stub miring = DE =  . . . . .

DE     =  √(1² + 0.2155²)
DE  = 1.02295662176 m.

ARTINYA.....
Setiap p vertikal = 1 m. maka panjang stub miring = 1.02295662176 m.
Atau saya balikan. 
Setiap panjang stub miring = 1.02295662176 m. maka p vertikal = 1 m.

JADI .....
Setiap panjang stub miring = 4.7 m maka kedalaman p Vertikal adalah :::
AC  =  4.7 / 1.02295662176 m x 1.   (karena p Vertikal = 1  bisa diabaikan).
AC  =  4.5945252223 m.

Kemiringan slope di BC = 0.2155 x 4.5945252223 m.  =  0.9901201854 m.

PEMBUKTIAN ........ .
Dari perhitungan diatas diketahui :
Panjang Stub AB     =  4.7 m.
Kemiringan Slope BC = 0.9901201854 m
Kita buktikan bahwa Vertikal tegak  AC  = 4.59452532004 m

Vertikal tegak  AC  = (4.7² - 0.9901201854²)

Vertikal tegak  AC  = 4.59452522231 m

Wadou kok beda dikit ya , maaf mungkin saya salah itung ..... cek aja ama kamu ne gi males.





INDONESIA DAMAI
GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.

KLIK HOME






Tidak ada komentar:

Posting Komentar